Silsilah "Gyalten" yang tak terputuskan dari Buddha Shakyamuni (Silahkan buka situs ini secara berkala untuk "update" biografi singkat setiap guru).
Universitas Monastik Nalanda adalah pusat pembelajaran Buddha Dharma terbesar, berdiri selama era Dinasti Gupta. Lebih dari 30.000 bhiksu dan bhiksuni, termasuk 2.000 guru besar, tinggal, belajar, dan berlatih di sana pada masa keemasannya. Selain studi Buddha Dharma, Nalanda juga mengajarkan berbagai mata pelajaran seperti astronomi, kedokteran (Ayurveda), tata bahasa, dan logika.
Ketenaran Nalanda sebagai pusat pendidikan menarik pelajar dari berbagai tempat seperti Yunani, Persia, China, dan Tibet.
Peziarah dari China di abad ke-7 Masehi mencatat detail mengenai tiga bangunan sembilan lantai yang berfungsi sebagai perpustakaan, menyimpan jutaan judul dengan ratusan ribu volume.
Biara ini memiliki vihara Tibet yang berpopulasi padat dan sejarah mencatat bahwa pada suatu waktu, penjaga gerbang di Nalanda adalah seorang sarjana yang berasal dari Tibet.
Tujuh Belas Guru Pandita dari Biara Nalanda yang palling berpengaruh di India abad ke-2 sampai abad ke-10 dimulai dari Guru Nagarjuna.
Di India timur, kota Bengal, di Istana Bendera Emas, tinggal seorang Raja Kalyana dan Ratu Prabhavati. Istana tersebut dikelilingi oleh taman-taman, kolam, dan kebun-kebun indah yang tak terhitung jumlahnya. Kerajaan ini sebanding kaya dengan dinasti-dinasti kuno yang mewah di China. Pasangan kerajaan tersebut memiliki tiga putra, Padmagarbha, Chandragarbha, dan Shrigarbha. Pangeran kedua ini, yang tumbuh menjadi ...
Dromtonpa adalah murid utama dari Atisha yang mewarisi tiga silsilah: Silsilah Risalah, Silsilah Tahapan Jalan, dan Silsilah Instruksi Lisan. Dari kedua silsilah yang terakhir bersatu kembali dalam satu garis silsilah di guru Namkha Gyelpo.
Kedua Silsilah Tahapan Jalan dan Silsilah Instruksi Lisan bergabung di guru-guru di bawah ini.
(1357)
Semua silsilah Ganden Tripa, Dalai Lama, Kepala Biara Dagpo, dan lain-lain semuanya dalam garis silsilah Gelug.
(1845-1919). Beliau adalah kepala Biara Dagpo Shedrup Ling, Biara Bamchoe, dan Biara Dungkar. Guru ini memainkan peran penting dalam memperbaharui pengajaran Lamrim, tahapan jalan menuju pencerahan, di Tibet tengah dan Tibet selatan.